Risiko Tersembunyi Ban Mobil Bekas

Ban tebal sering kali menjadi nilai tambah saat membeli mobil bekas. Namun, di balik kembang ban yang masih utuh, tersembunyi risiko yang jarang disadari oleh pembeli. Menurut Madok, pemilik MW Wheels di Jakarta Selatan, ban yang terlihat tebal sekalipun tetap harus dicek usia produksinya dan kondisi fisiknya secara menyeluruh. “Banyak yang lihat ban masih tebal, tapi enggak ngecek kode produksinya. Kalau usia ban sudah lewat lima tahun dari tanggal produksi, meskipun tebal, performanya bisa menurun karena karet sudah keras,” kata Madok

Baca Juga: Berkendara Aman di Jalan Berkelok Selama Mudik

Madok menjelaskan bahwa ban yang terlalu tua rentan mengalami getas pada bagian dinding atau bahkan retakan halus di alur kembangnya.

Permukaan ban menjadi tidak rata sehingga dapat menyebabkan getaran saat dikendarai. “Kalau mobil bekas jarang dipakai, biasanya ada risiko flat spot. Kadang tidak kelihatan mata, tapi begitu jalan langsung terasa bergetar,” ujar Madok.

Madok menyarankan untuk selalu mengecek kode produksi ban, kondisi dinding ban, dan permukaan tapaknya. Jika sudah lewat usia ideal atau ada tanda retak, sebaiknya segera diganti demi keamanan.

Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2025/07/16/094200115/risiko-tersembunyi-ban-mobil-bekas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *